"Cinta
adalah waktu, tentang rasa yang tidak di ungkapkan, tentang perasaan yang tetap
di simpan"
Sudah
dua tahun sejak DIA tak pernah ku lihat lagi dalam kehidupanku. Masa putih
abu-abu kujalani dengan bumbu yang amat biasa, hanya seputar canda, tawa dan
tangis dari sahabat, teman dan keluarga. Tak ada kisah pecintaan di dalamnya
karena aku teramat atau mungkin sedikit egois untuk memilikinya hingga aku
begitu mengharapkannya. Tidak aku menunggunya ya menunggu hingga, aku menutup diri
dari setiap "teman" lelaki yang mendekatiku, aku bahkan menolak
setiap ada yang dengan berani mengungkapkan perasaannya padaku. Terkadang aku
berfikir siapa DIA? DIA bukan siapa-siapaku lalu mengapa aku menutup diri pada
orang lain? mengapa aku menolak perasaan orang lain? aku
mungkin terlihat bodoh menyimpan perasaanku hanya untuk DIA, tidak berani
mengungkapkannya tapi aku dengan berani justru sangat mudah menolak
perasaan orang lain.
Waktu
berjalan dengan sangat lambat, aku terpuruk? tidak, sama sekali tidak aku
terlalu pandai mengalihkan perasaanku, aku memang tak pernah menerima perasaan
yang datang padaku, aku terlalu takut menyakiti mereka. Dua tahun yang begitu
lambat, aku habiskan dengan aktif di kegiatan ROHIS SMAku, aku menjalani
duniaku sendiri, tersembunyi di dalamnya dan menikmati setiap pergantian waktu
yang begitu lambat, dunia yang hanya aku pahami seorang diri.
Detik,
menit, hari, minggu, bulan berganti menjadi tahun dan sampai pada titik dua
tahun itu akhirnya aku bertemu kembali dengan DIA. Saat itu aku baru saja duduk
di bangku kelas 3 SMA, aku yang cukup aktif di organisasi mendapat undangan
pertemuan dari salah satu organisasi atau komunitas keagamaan yang bertempat di
salah satu Masjid di kotaku (tak perlu ku sebutkan namanya), hari itu adalah
sabtu paling indah dari semua sabtu yang ku lewati selama dua tahun ini. Aku
takkan pernah lupa moment itu, sabtu sore itu pukul 15.30 untuk pertama kali
setelah dua tahun aku melihatnya lagi, aku yang datang lebih awal dari
teman-temanku terpaku di depan pintu Masjid, kaki ini rasanya tidak mampu lagi
ku topang untuk berjalan, hanya mata yang tetap menatap pada satu arah karena
DIA ada di sana, bersandar di bawah mimbar mengenakan celana hitam dan kemeja
abu-abu, memegang sebuah buku dalam pelukannya dan tertidur dengan nyaman dan
diamnya.
29 comments:
jadi, cinta itu tersimpan terus di dalam dada dong? eh, salah di dalam hati maksudku..
benarkah begitu??
lalu, mengapa cinta harus menyakitkan ya??
Kalau menurutku cinta itu gak pernah menyakitkan :)
Aku juga menunggu endingnya ....
Asal jangan seperti Ters*nj*ng :D
Eng ing eng tunggu kelanjutan ceritanya ya mas ^^
Cinta itu nggak menyakitkan kok, tapi mendamaikan :)
Iya cinta nggak pernah menyakitkan ^^
Makasih :)
Wah, nggak sepanjang sinetron itu kok hehehe
keren neh cerita nya,,,jadi berseri donk,,,
seru bnget kisahnya v endingnya kurang memuaskan bagi gue,, masih kurang klik...
v gue acungi jempol,,sumpeh keren,,,gue seakan terlibat nehh #mendadakgalau
gue tunggu ya kelanjutannya neh kisah ?? :)
Ini curcol nyata kan? Bukan fiksi?
Cinta diam-diam itu emang sakit tapi juga indah.
Ceee ii Leee..
Makasih ^^, hehehe ya maklum lah masih baru jd masih banyak kekurangan di sana sini..
Aahhh jadi semangat nulis kalau gini..
Yupppp ini nyata mbak ^^, makanya saya masukin di label Diary :)
Iya, pernah ngalamin jg?? hehehe
nicely done :D
car kamu nulis itu sweet banget :D hahahahahahaha
kerasa banget suasananya
Berasa gimana gitu ya..
Sekarang niatannya mau dilanjut ato tersenyum dalam diam nih? :D
Hahaha, makasih :)
Kayaknya pernah ngalamin, eh tp kamu kan cowok ya jadi kalau suka pasti langsung ngomong ya hihihi
Hahahaha tunggu kelanjutan ceritanya ya mas Penta ^^
Aaaah kakak >w< tulisannya bagus :3
jadi ceritanya ini cinta lama bersemi kembali ya hehe
Ahhhh kamu makasih, masih belajar ini :)
Coba di baca dari Part 1 sayang terus di lanjut ke Part 2nya kamu pasti ngerti deh ^^
aku pernah mengalaminya. mungkin aku sedikit lebih ngenes. hehe. tapi skrg tidak.
ceritanya bagus banget. semangat lagi nulisnya ya kak. aku tunggu cerita selanjutnya.
Hehehe iya makasih..
Iya di tunggu ya ^^
duh, galau banget sii. jadi secreet admirer emang sulit dijalani hehehe. dianya kenal sama kamu nggak? kalau suka, kejar atuh :p
Hehehe, tunggu aja lanjutan ceritanya ya mas kukuh..
Soal DIA kenal sama saya atau nggak ada di lanjutan ceritanya..
Cieee yang galau , kenapa cuma sedikit mbak masih bisa nih dibuat panjangwkwk
aku suka cara penyampaiannya ^^
sepertinya aku mengenal sosok si DIA... ternyata DIA.. bukan imaginasi yah.. ok setiap orang memiliki kisah cintanya .. silahkan diabadikan ditunggu episode selanjutnya. Semangat menulis dek^^
Hehehe, sengaja mas biar jadi penasaran kan ^^
Ahhhh kak Ika, jadi malu sayanya.. ^^
E cie semacam secret admirer nih .... uhuk uhuk anak rohis
Hehehe, ya "Secret Admirer" ;p
Gue suka sama tulisannya. Asik. Ini lebih ke arah secret admirer ya. Tapi kebanyakan efek itu menyakitkan loh. Hehehe.
Hahaha makasih
iya, cinta itu gak menyakitkan kok, selama kita gak mencintai-dan-memaksa untk mencintai orang yang salah...
hmm...kbnyakan ank rohis emg secret admirer sejati sih..semangatttt...
Ciee yang udah pengalaman nih kayaknya hihihi..
Hahaha, bukan Secret admirer sejati, tp kebanyakan dari mereka memegang prinsip ^^
ciyee setelah 2 tahun gak ketemu akhirnya ketemu jugaa... :D cerita selanjutnya ditunggu yak :D
Post a Comment