Tuesday, February 24, 2015

Kepada Ri

Haiii ri, apa kabar kamu?
Masihkah sibuk dengan kuliahmu?
Atau dengan dunia relawanmu?
Ataukah dengan gunung, sungai, pantai, senja serta fajar yang sering kau ceritakan lewat gambar-gambarmu yang sengaja aku lihat lewat akun instagrammu?
Ahhhh ataukah kamu masih sibuk dengan sang kleopatra?
Lama tidak mendengar kabar darimu ri, aku harap kamu tetap dalam penjagaan NYA.

Ri, langitku agaknya belakangan ini sedang demam, akibat seringnya hujan datang menyapa. Bagaimana dengan langitmu? Masihkah ada senja kamu jumpai dimusim yang mulai enggan untuk bersahabat? Ataukah kamu lebih memilih menjumpai fajar?
Maaf ri, jika pertanyaan-pertanyaan ku sedikit mengganggumu. Aku hanya ingin mengetahui kabarmu, aku hanya ingin kecanggungan ini tak lagi memberi jarak diantara kita, aku hanya ingin. Sekalipun aku sendiri tau, bahwa kecanggungan ini aku yang menciptakan. Sekali lagi aku minta maaf, karena aku tidak bermaksud melakukannya.

Ri, diwaktu yang kita sepakati aku harap kamu akan menepatinya. Aku hanya ingin mengingatkanmu, tentang janji kita diwaktu itu, tentang hujan yang menjadi saksi perbincangan hangat yang sekaligus menciptakan kecanggungan diantara kita. Jika kamu melupakannnya, maka aku dengan senang hati mengingatkanmu.

"Ri, jika kamu jodohku. Maka izinkan aku tertawa dan kemudian kamu bisa memelukku.
Ri, jika masa laluku adalah jodohku. Maka peluk aku, aku rasa pundakmu akan sangat nyaman untuk bersandar. Menangisinya kemudian mengiklaskan bahwa ia yang dipilihkan Tuhan.
Ri, jika masa depan adalah jodohku. Maka doakan aku,  karena aku membutuhkan ikhlasmu untuk melepaskan"

Diwaktu malam yang semakin pekat, diwaktu kamu tak lagi bisa menahan lelah. Beristirahatlah Ri, jangan mimpikan aku. Cukuplah kamu bersyukur kepada NYA atas satu tarikan nafas yang masih diberikan NYA.

Dari Aku,
Di kota yang berbeda

9 comments:

Bayu Setiawan said...

Hmm sedang merindukan seseorang sepertinya ya. :)

rizki said...

Jadi selama ini ri terlalu sibuk dengan urusannya, semoga bisa bertemu dengan ri

Dini Febia said...

Ya, bersyukurlah. Dan siapa tahu suatu saat nanti kalian akan bertemu. :)

Dini Febia said...

Ya, bersyukurlah. Dan siapa tahu suatu saat nanti kalian akan bertemu. :)

Dini Febia said...

Ya, bersyukurlah. Dan siapa tahu suatu saat nanti kalian akan bertemu. :)

Pangeran Wortel said...

Sejahat itukan sosok ri, dalam cerita ini.

Pangeran jadi kasihan sama kamu.

Andai saja, ri tau. Kerinduanmu telah tertulis pekat dalam usaha menyinggung hatimu ri.

Ri, sadarlah. Kerinduan wiwi sudah melebar menjadi penantian.

Ri, bangunlah. Ingatkan wiwi untuk salam sapamu.

FatimahAqila said...

Siapakah sosok Ri itu? siapapun dia, semoga dia merasa bahwa kaka merindukannya, sangat.

Seberapa besar rindu itu, semoga tersampaikan. Karena pengobat rindu cuma satu, yaitu bertemu :)

Widya Herma said...

begitu menggalaukan... kerinduan adalah hal tabu yang selalu menjadi sendu. seperti hutang yang harus dibayar lunas, begitupun juga kerinduan. harus terbayarkan lunas dengan adanya pertemuan.

Dimaz Risen said...

Buat Ri, lo harus baca ini, ada seseorang yang sedang merasakan rindu akan janji pada waktu itu :'D