Jangan jadi orang bodoh , menangisi seorang pria yang bahkan tidak pernah
menganggap kamu ada. Hidup ini ini terlalu indah untuk hal-hal cemen kayak
gitu. Ini aneh, pertama kali menerima cinta seorang pria dapatnya justru patah
hati yang menusuk. Ya gimana nggak di bilang cemen, bisanya Cuma lewat dunia
maya, nggak komunikasi selama beberapa hari, eh besoknya dapat foto profilnya
sama cewek lain (hasil editan) udah gitu ada tulisan “I Love U” lagi -_-
(menangisi diri sendiri).
Jadi ternyata ini jawaban sikap
dinginmu selama ini dan perasaan nggak enak yang selalu aku rasakan. Tapi,
makasih untuk hal-hal yang bohong kalau ku katakan kamu sama sekali tidak
pernah membuatku bahagia. Hanya saja saat ini kamu terlihat tidak kece, cemen,
atau bahkan pengecut di mataku. Maaf, jika aku menilaimu seperti ini, hanya
saja penilaianku saat ini untukmu terlihat masuk akal untuk hal yang kau
perbuat untukku.
Mungkin aku marah, cemburu
bahkan sakit hati padamu bahkan bukan lagi sebenarnya di katakan mungkin, tapi aku
memang sakit hati pada mu terlalu kecewa malah, tapi inilah yang di tunjukkan
tuhan untukku, kita bertemu kemudian di pisahkan. Tidak, bukan di pisahkan tapi
kamu yang memilih memisahkannya. Aku, seperti seorang gadis bodoh yang
mengharapkan cinta dari lelaki yang ingin ku pertahankan cintanya padaku,
tetapi sang lelaki memilih pergi dan meninggalkanku seperti seorang pengecut.
Tanpa kabar, tanpa penjelasan, sudah lebih untuk menilaimu sebagai seorang
pengecut.
Kau tahu?? Kau tidak lebih baik
dari seorang pria yang suka mempermainkan perasaan wanita. Setidaknya mereka
mengakui dan bahkan secara terang-terangan melakukan itu. Tetapi kau? Siapa
yang akan menyangka seorang intelektual sepertimu, seseorang yang berani
berbicara di depan umum, seseorang yang di kagumi dan bahkan di hormati banyak
orang tidak mampu dan terlihat sangat pengecut di depan gadis bodoh sepertiku.
Aku sebenarnya ingin
menertawakan diriku sendiri, tapi ini sungguh tidak adil, menertawakan diriku
sama saja aku tidak lebih baik darimu. Sama saja aku seorang pengecut nantinya,
jadi ku putuskan aku takkan pernah menertawakan diriku dan menangisi sesuatu
yang tak masuk akal lagi, contohnya “kamu”. Keputusanmu pergi begitu saja,
sudah cukup membuat penilaian untukku, penilaian yang jauh dari pandangan orang
lain terhadapmu selama ini.
Tapi, ku ucapkan terima kasih
banyak untukmu, terima kasih untuk rasa sakit yang ku derita serta terima kasih
untuk segala hal baik yang sudah kau lakukan untukku.
0 comments:
Post a Comment