Wednesday, June 5, 2013

Benci



Jangan jadi orang bodoh , menangisi seorang pria yang bahkan tidak pernah menganggap kamu ada. Hidup ini ini terlalu indah untuk hal-hal cemen kayak gitu. Ini aneh, pertama kali menerima cinta seorang pria dapatnya justru patah hati yang menusuk. Ya gimana nggak di bilang cemen, bisanya Cuma lewat dunia maya, nggak komunikasi selama beberapa hari, eh besoknya dapat foto profilnya sama cewek lain (hasil editan) udah gitu ada tulisan “I Love U” lagi -_- (menangisi diri sendiri).
                Jadi ternyata ini jawaban sikap dinginmu selama ini dan perasaan nggak enak yang selalu aku rasakan. Tapi, makasih untuk hal-hal yang bohong kalau ku katakan kamu sama sekali tidak pernah membuatku bahagia. Hanya saja saat ini kamu terlihat tidak kece, cemen, atau bahkan pengecut di mataku. Maaf, jika aku menilaimu seperti ini, hanya saja penilaianku saat ini untukmu terlihat masuk akal untuk hal yang kau perbuat untukku.
                Mungkin aku marah, cemburu bahkan sakit hati padamu bahkan bukan lagi sebenarnya di katakan mungkin, tapi aku memang sakit hati pada mu terlalu kecewa malah, tapi inilah yang di tunjukkan tuhan untukku, kita bertemu kemudian di pisahkan. Tidak, bukan di pisahkan tapi kamu yang memilih memisahkannya. Aku, seperti seorang gadis bodoh yang mengharapkan cinta dari lelaki yang ingin ku pertahankan cintanya padaku, tetapi sang lelaki memilih pergi dan meninggalkanku seperti seorang pengecut. Tanpa kabar, tanpa penjelasan, sudah lebih untuk menilaimu sebagai seorang pengecut.
                Kau tahu?? Kau tidak lebih baik dari seorang pria yang suka mempermainkan perasaan wanita. Setidaknya mereka mengakui dan bahkan secara terang-terangan melakukan itu. Tetapi kau? Siapa yang akan menyangka seorang intelektual sepertimu, seseorang yang berani berbicara di depan umum, seseorang yang di kagumi dan bahkan di hormati banyak orang tidak mampu dan terlihat sangat pengecut di depan gadis bodoh sepertiku.
                Aku sebenarnya ingin menertawakan diriku sendiri, tapi ini sungguh tidak adil, menertawakan diriku sama saja aku tidak lebih baik darimu. Sama saja aku seorang pengecut nantinya, jadi ku putuskan aku takkan pernah menertawakan diriku dan menangisi sesuatu yang tak masuk akal lagi, contohnya “kamu”. Keputusanmu pergi begitu saja, sudah cukup membuat penilaian untukku, penilaian yang jauh dari pandangan orang lain terhadapmu selama ini.
                Tapi, ku ucapkan terima kasih banyak untukmu, terima kasih untuk rasa sakit yang ku derita serta terima kasih untuk segala hal baik yang sudah kau lakukan untukku.


                                                                                                                                               
               

0 comments: