"Cinta bukan lagi tentang waktu, tapi cinta adalah keberanian mengungkapkan rasa"
Sore ini adalah sore paling mendamaikan dari semua sore, aku masih terpaku di tempat yang sama, masih terdiam dan masih melihat ke arah yang sama. Suara adzan membuyarkan lamunanku aku bergegas masuk ke dalam Masjid, entah mengapa aku tak ingin DIA menyadari keberadaanku, menyadari ada seseorang yang memperhatikannya sejak tadi. Ahhhh mengapa mataku rasanya tak ingin lepas melihat ke arahnya, bahkan pembatas yang memisahkan batasan antara shaf pria dan wanita tak mampu menghalauku untuk tetap memandang ke arahnya. Pandangan yang dua tahun belakangan terasa redup kembali bersinar lagi ^^.
Dua tahun yang aku habiskan dalam senyap rasanya kembali riuh, potongan-potongan siluet masa lalu kembali terputar ulang dalam memori ingatanku, rasanya sungguh aneh dia yang bukan siapa-siapaku mampu masuk dan meninggalkan sebuah jejak-jejak cerita yang panjang. Dan semua itu semakin aneh lagi, ketika memoar itu kembali menambah sebuah cerita dengan hanya memandang Dia. Waktu shalat telah usai, aku berjalan menuju teman-temanku dan Dia berjalan pada kumpulan anak-anak yang siap untuk belajar mengaji. Sungguh, Dia menambah satu hal yang ku sukai lagi darinya. Anak-anak itu tesenyum ke arahnya, berlari dan memeluknya. Pemandangan yang mendamaikan. Senyum itu, lagi-lagi senyum itu merekah dari bibirnya, aku menyukainya :).
Rapat yang ku hadiri bersama beberapa temanku telah usai, masing-masing dari mereka bergegas pulang meninggalku sendiri di Masjid yang masih terpaku dalam diam, dan masih menikmati lamunanku.
"Wiwi, belum pulang dek??"
suara itu mengagetkanku dari lamunanku, aku berbalik untuk sekedar melihat siapa orang yang menyapaku, dan ya Allah Dia menyapaku? Tidak Dia bukan hanya sekedar menyapaku tapi Dia juga tau siapa namaku, mungkin aku sangat GR mendengar sapaan darinya, tapi sungguh itu adalah sapaan pertamanya untukku :)
"He eh, belum kak tunggu jemputan"
Kataku setengah tergagap karena grogi, entahlah dia menyadari kegrogianku atau tidak, tetapi aku berharap dia tak menyadarinya.
Dia tersenyum ke arahku, senyum tulus yang selalu membuatku teringat padanya, dan aku lagi-lagi terpaku karena senyum itu :(
Aku berjalan mendahuluinya ke pelataran Masjid, terduduk dan memainkan pandanganku ke halaman Masjid yang luas, di luar dugaanku dia mengikuti dan duduk tak jauh dari tempatku. Hening, bahkan aku sampai tak mendengar suara angin maupun hembusan nafasku sendiri, mungkin aku terlalu grogi karena ada Dia di sampingku.
Aku mencuri pandang ke arahnya, memerhatikannya dengan seksama, ahhh dia serupa dengan ayah, seorang pria tenang, dingin dan tak banyak bicara dan aku semakin menyukainya, aku terfikir untuk mengatakan perasaanku padanya, tapi tidak aku seorang perempuan yang masih memegang prinsip kuno itu dan aku tetap memilih diam........
19 comments:
Cinta itu.................................................
seperti titik titik yang harus kita isi.
Duh.. tulisannya dalemmm :)
Semoga waktu dan kesempatan berpihak pada kalian.:)
Semoga endingnya juga hepi, :)
waaahh makin seru aja nih cinta diam-diamnya wiwi... kisahnya so sweet gtu deh kalau bisa sy tebak mesjidnya itu mesjid dekat tanjakan yah *upst... tapi salut dek bisa bertahan dengan perasaan yang menyimpan cinta itu sendiri.. Insya Allah biarkan cinta itu berlabuh di waktu yang tepat^^
yah..cinta dalam diam nih..bikin gregetan aja...bilang dong..bilangg...
ato rajin2 berdoa, semoga berjodoh, gitu... semangatt..
"dia adalah kamu" gue tebak. setiap orang yg baca kalimat ini pasti langsung ke GR-an.....gue juga sih
Ya, titik-titik yang jawabannya nggak pernah pasti
Hehhehe :)
Hahahaha di aminin deh doanya :)..
Tunggu kisah selanjutnya ya :)
Hahaha kak ika >.<
Ya di saat yang tepat :)
Hahaha, saya aja yg nulis jg gregetan >.<
Hahahaha, berarti gue berhasil dong ngajak lo masuk dalam cerita gue :)
aih jatuh cinta. Salut deh kalo masih pegang prinsip kuno! tapi kalo kelamaan awas kepatok ayam loh ya!!!
Karena cinta, adalah titik, bukan koma. Dan untung 'kamu' itu bukan saya. Kan saya cewek. Hehehe
lho.....harusnya biarkan dia mengetahui kegrogian yang ada...biar dia juga tau kalo dia suka padamu..alah...
kalau soal cinta emang lucu
Hahaha bisa aja -_-
Hahaha bisa aja mbaknya :)
Ya kali mas, ngomong emang gampang >.<
jadi ini ceritanya cinta bersemi di antara pembatas shaf sholat ya hak hak hak :D
Post a Comment