Sunday, December 1, 2013

Kerinduan untuk Mama

Entah dari mana aku harus memulainya, satu hal pasti yang ku tahu aku sangat sangat sangat mencintai dan merindukanmu. Wanita anggun yang selalu mendekapku. Mama, kerinduan ini semakin menyesakkan untukku. Malam ini, seperti biasa di tengah rutinitasku angin kembali menghembuskan banyak rindu untukmu, aku kembali pada titik jatuhku. Mama, titik jatuh itu seperti bom waktu, ia benar-benar mampu menciptkan kekosongan menjadi semakin pekat.

Mama, aku kembali menjadi hujan di tengah temaram bulan, aku kembali menjadi ombak di saat lautan mulai tenang, aku kembali menjelma menjadi sosok yang tidak aku, kau dan orang-orang inginkan. Mama, titik jatuh itu menjelma menjadi kekosongan yang kembali datang memelukku, memelukku dengan sangat erat dan hebat. Aku tak sanggup memeluknya sendiri ma, aku tak kuat berada pada kondisi seperti ini. Mama, pekatnya malam membungkus tubuhku bersama kekosongan. Ma, aku ingin berlari, tapi kau selalu jadi alasan mengapa aku harus bertahan.Mama, aku merindukan dekapanmu. Mama, aku merindukan senyummu. Mama, aku merindukan omelanmu.

Dear mama
Ku tuliskan surat cintaku untukmu di tengah kekalutanku
Dear mama
Terima kasih untuk semua pelukan doa-doamu dari jauh
Dear mama
Ingatkan aku untuk segala janji yang ku ucapkan padamu
Dear mama
Terima kasih ku ucapkan untuk sosokmu yang selalu menjelma melebihi para bidadari :*

11 comments:

Haris said...

tante, ini wiwin kangen sama tante. kangen di omelin juga, kalau wiwin nakal di jewer aja tante.

Lia Damanik said...

Mama thank you for who I am
Thank you for all the things I'm not
Forgive me for the words unsaid
For the times
I forgot

iL Divo mode: on

Unknown said...

Emang kita rindu sama ibu itu bukan cuma yang baiknya aja, kadang juga kita rindu sama omelan beliau. Apa lagi jadi anak perantauan. Ibu emang spesial

shrydaviid said...

ini kok bacanya jadi sedih begini..
aku anak rantauan.. kalo lagi di kosan sendirian, tiba2 kangen rumah.. dan paling sering itu kangen masa2 diomelin sama mama :') aaaaaaaaaaaak :')

Kukuh Kurniawan said...

aaak, menyentuh banget..
puisinya bener bener menggambarkan mama kita. untung mamaku nggak jauh hehehe

Unknown said...

Mama, kaulah sosok yang tegar itu.
Memberiku banyak kehidupan, dan ketegaran.
Menguatkanku dalam langkah, mendorongku ketika lemah.

Sayang, puisiku tak sebagus puisimu ..
Aku tak bisa menulis lebih baik darimu..

Siska Dwyta said...

jadi rindu mama di rumah :')

miffaradisa said...

wah lagi kangen mamanya ya, sering2lah pulkam...toh mama pasti juga kangen sama kamu... hahaha

Nurul Huda said...

Pas lagi jauh emang kangen sama omelannya, tapi pas udah diomelin beneran ga mau.-. Hubungan yang mengagumkan

Dee said...

duh jadi inget mama jugaa.. salam buat mace ya dik ^^
tetep jd anak kebanggan beliau..

latif anshori said...

keren.... :( sesek bacanya, apalagi kalau di iringi sama musik yang slow. bakal mewek semua yang denger :(