Sunday, November 3, 2013

Mimpi

"Mendidik adalah kewajiban orang-orang terdidik"

Minggu adalah hari yang menyenangkan, untuk mereka yang berkeluarga minggu berarti menikmati moment-moment indah di akhir pekan. Sedang, minggu untuk seorang anak kos berarti waktu tidur yang lebih panjang dari biasanya dan hukum mandi yang wajib dua kali sehari menjadi makruh dengan hanya sekali mandi dalam sehari. Tetapi berbeda denganku, minggu buatku adalah menjemput sedikit kebahagiaan dengan melihat senyum dan canda tawa anak-anak didikku :)

Ya, aku adalah seorang volunteer di salah satu sekolah non formal bernama "Lentera Negeri" di sekolah inilah biasanya setiap minggunya aku mengajar bersama beberapa teman-teman volunteer lain. Minggu ini adalah jadwal mengajarku di kelas C (kebetulan kami telah memiliki tiga kelas, di dua lokasi berbeda) untuk mata pelajaran Bahasa Inggris dan Matematika. Kelas C ini berada di salah satu kompleks padat penduduk yang tidak begitu jauh dari tol.

Sesampai di lokasi, aku sangat terkejut karena siswaku yang datang baru satu orang, aku menyempatkan diri menunggu selama sejam dan hasilnya hanya lima orang yang datang, jujur aku sangat kecewa. Setelah mewawancarai beberapa anak, ternyata hari itu banyak teman-teman mereka yang tidak tau akan ada kelas belajar, karena tak sempat di umumkan oleh pengurus Masjid (kebetulan, kami menggunakan Masjid sebagai tempat belajar mengajar) dan akhirnya sebagian anak-anak ini memilih pergi bekerja. Anak-anak didikku memang berasal dari keluarga ekonomi bawah, oleh sebab itu ketika pulang sekolah atau ketika libur, mereka lebih memilih untuk bekerja baik sebagai pengamen atau loper koran.

Aku tak ingin membuat anak-anak yang sudah datang kecewa, walaupun mereka hanya berlima aku tetap harus mengajar. Karena jumlah mereka sedikit, maka kupuskan untuk merubah metode pembelajaranku. Hari ini mereka akan belajar mengarang, menuliskan aktivitas mereka hingga impian dan cita-cita mereka.

Salah seorang anak menarik perhatianku, namanya "Muhammad Akbar" ayahnya adalah seorang pedagang ikan, ia menceritakan aktivitasnya sehari-hari di mulai saat adzan subuh berkumandang, hingga magrib yang datang menjemput. Sepulang sekolah Akbar biasanya tak langsung pulang, ia lebih memilih menjajakan koran di sekitar lampu merah yang tak jauh dari rumahnya, menurutnya itu adalah pekerjaan yang sangat mudah, menjual, mendapatkan uang dan hasilnya bisa ia tabung untuk keperluan sekolahnya. Begitu setiap harinya, sungguh seorang anak yang harus terpaksa berpikir dewasa mengenai masa depannya sendiri, kala anak-anak seusianya hanya tau soal tidur, belajar, bermain dan makan. Jujur, aku terkesima membaca tulisannya. Bahkan, aku sempat membaca ulang beberapa kali tulisan itu, takut jika ada yang terlewat.

Pada bagian akhir tulisan itu aku kembali terpaku dengan impian dan cita-cita Akbar. Impiannya sederhana, ia ingin membelikan rumah untuk kedua orang tuanya, impian yang mungkin untuk anak seusianya tidak terfikir sama sekali. Cita-citanya pun amat simpel, ia hanya ingin menjadi orang baik dan seorang ustad. Ahh Akbar hari ini kamu berhasil membuatku jatuh hati, kamu juga berhasil mengajarkanku apa arti kehidupan ini, sungguh simpel sesimpel cita-citamu yang ingin menjadi orang baik :)

"Untukmu Muhammad Akbar , sahabat kecil yang menginspirasi :)"


30 comments:

Haris said...

semangat...
benar-benar hebat, salut buat guru yang rela ngajar dan anak didiknya yang masih mau belajar walaupun serba kekurangan.

Wiwi Aswan said...

Ya, karena mendidik adalah kewajiban orang-orang terdidik mas Haris :)

Riza Firli said...

wahhh keren si akbar :)
semangat ya !

Siska Dwyta said...

ya Akbar kenapa kamunya gak datang waktu saya ngajar,,,biar lima orang yang penting tidak menyurutkan semangat mereka untuk belajar^^ ahh tulisan saya tentang ini masih di benak belum tertuangkan^^

Wiwi Aswan said...

Makasih kak *Mewakili Akbar

Wiwi Aswan said...

Iya kak, hahahaha ayo nulis lagi :)

Risah Icha Az-zahra said...

wah aku udah lama pengen juga ngajar jadi volunter gitu.. di pekanbaru belum dapat infonya..

semoga cita2 nya akbar kesampean yaa.. amin..

si akbar udah gedenya besok pasti ganteng tuh #eh salah fokus

Beity A.W. said...

Subhanallah...
cita-citanya mulia sekali.. pasti orang tuanya bangga sekali punya anak berbakti seperti akbar.. semoga jadi anak yang sholeh ya dek akbar.. amin:)

Wiwi Aswan said...

Wah semoga kesampaian, nggak banyak lo orang yang mau meluangkan waktunya buat ngajar, apa lagi nggak di bayar pula :)

Amin makasih doanya

Hahahaha iya, pasti cakep *ehhh ikut-ikutan nggak fokus

Wiwi Aswan said...

Amin, makasih doanya kk :)

tiageardy said...

Wah...... jadi kangen masa-masa jadi volunteer dulu..
berbagi sesama itu memang suatu suka cita yang tak terhingga apalagi saat bebagi dengan adik-adik kecil..

Triyan Arief Wibowo said...

berbagi itu indah bukan? :)
si akbar banyak menginspirasi orang-orang dengan cita-citanya yang sederhana itu ya :) semoga dia tetap begitu adanya :)

Wiwi Aswan said...

Wahhh keren, jadi dulu volunteer juga ya..
Iya apa lagi liat mereka tersenyum..

Wiwi Aswan said...

Iya sangat indah :)

Amin, doakan yang terbaik buat Akbar :)

Ahmad Mu'azim Abidin said...

ketulusan seorang anak... semoga keinginannya tercapai :) Amin...

Matthiday said...

Perjuangan si Akbar emang jauh lebih hebat daripada anak yang lain. Semoga kelak dia menjadi anak yang sukses dan bermanfaat untuk orang lain. Amin.

Unknown said...

semoga segera bisa punya rumah si akbar dan orang tuanya

Wiwi Aswan said...

Amin, makasih buat doanya :)

Wiwi Aswan said...

Amin, makasih doanya buat Akbar :)

Wiwi Aswan said...

Akbar, sebenarnya udah punya rumah kok..
Tapi dia pengennya rumah yang lebih layak :)

Makasih doanya :)

elangdrum said...

Sangat patutlah kita bersyukur jika melihat anak-anak seperti mereka. Hebat Wiwi, salut sama perhuangan kamu!!

Wiwi Aswan said...

Makasih mas Elang :) bukankah
"Mendidik adalah kewajiban orang-orang terdidik"

Unknown said...

wah keren citacita keren gw doakan terkabul aminnn :D yaallah :DD

Unknown said...

akbar.. aku jadi malu sama diriku sendiri :(

Wiwi Aswan said...

Amin makasih doanya :)

Wiwi Aswan said...

Ya, terkadang kita memang harus belajar dari anak kecil :)

miffaradisa said...

ah, kereeen...jarang2 loh ada anak yang cita2nya mulia kayak gitu...
moga cita2nya bisa terwujud...
dan kamu jangan berhenti buat mendidik mereka yang emang sangat butuh pendidikan yang layak meski mereka gaada biaya buat itu..semangatt...

Wiwi Aswan said...

Amin, makasih doanya :)

Insya Allah

Moti Peacemaker said...

nah yang seperti yang ini yang diharapkan bangsa....mengajar bukan karena uang..berjuang!

Wiwi Aswan said...

Selamat berjuang untuk kita semua :)