"Malam, ditengah sunyi ada rindu yang merasuk. Ada kenang yang menyesakkan"
Malam ini, di bawah atap bumi kegundahan kembali datang menyiksa. Mempertanyakan segala yang bahkan mungkin saya sendiri tak paham apa jawabnya. Pertanyaan-pertanyaan sederhana yang mungkin ketika di tanyakan pada seseorang akan sangat terlihat mudah, tetapi ketika kita di minta untuk menjawabnya terasa amat sangat sulit. Pertanyaan yang dimulai dengan mengapa saya...
Sunday, December 28, 2014
Friday, December 26, 2014
Posted by Wiwi Aswan
with No comments
"Sekalipun hati harus menanggung sayatan luka-luka kecil akibat kekecewaan"
Semacam rindu, perasaan yang merasuk kala adzan memanggil untuk segera bersimpuh dihadapan NYA. Subuh tadi, ditengah dingin yang tak kunjung bisa aku kuasai, perasaan gelisah tanpa sebab merasuk merusak kenyamanan pagi yang seharusnya menyenangkan.
Semacam rindu, perasaan itu kembali mengingatkan pada memoar-memoar luka yang dipenuhi kekecewaan. Tentang kesetiaan...
Posted in Notes
Posted by Wiwi Aswan
with No comments
"Karena rasa tidak pernah merasa benar-benar dimiliki. Sebab, segala yang terjadi karena Allah yang mengizini"
Kota ini kembali memasuki musim penghujan, layaknya perindu yang akan kembali merindukan, layaknya malam yang menggantikan siang, dan layaknya hujan yang diumpamakan pembawa pesan rindu, izinkan aku kembali berucap selamat malam kamu, lelaki yang tak pernah lalai melupakan Tuhannya. Kabarmu, tak perlu aku pertanyakan. Sebab, postingan-postinganmu...
Posted in Diary
Thursday, December 25, 2014
Posted by Wiwi Aswan
with 4 comments
Diantara malam yang semakin pekat, diantara hujan yang semakin tak bersahabat izinkan aku mengucap selamat malam padamu, lelaki sederhana yang amat suka melipat lengan bajunya. Di belahan mana pun kamu, ku harap kamu selalu dalam penjagaan NYA. Perihal waktu, rasanya delapan tahun bukanlah waktu yang amat singkat untuk memiliki rasa terhadapmu, tetapi bukanlah waktu yang teramat cepat pula, untuk menghapusmu dalam setiap catatan-catatan rindu yang...
Posted in Diary
Thursday, November 13, 2014
Posted by Wiwi Aswan
with No comments
Siang ini, ditengah rinai hujan yang membasahi kota ini aku mendapatkan sebuah kabar bahagia dari seseorang yang begitu istimewa. Dari seseorang yang mengajarkanku bagaimana arti kesabaran, bagaimana ikhlas itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk saling berdamai dan bagaimana yang baik itu belum tentulah tepat.
Kala itu dibulan september, tepat sehari sebelum kepulanganku ke tanah rantau aku dan dia pernah saling bercerita, tentang...
Posted in Moment Special
Saturday, September 13, 2014
Posted by Wiwi Aswan
with 5 comments
Malam semakin pekat, angin semakin berhembus dan aku masih terjaga dengan perasaan rindu yang luar biasa.
Dear kamu...
Lelaki berkumis tipis itu, apa yang kamu lakukan malam ini?
Adakah rindu menjalari hatimu?
Seperti ia merasuk dengan sempurna menghancurkan pertahananku, atau kamu masih tetap sama tidak menyadari atau pura-pura tidak tahu bahwa ada hati yang sedang merindukanmu.
Dear kamu...
Lelaki yang tidak lain adalah adik dari...
Posted in Notes
Wednesday, July 9, 2014
Posted by Wiwi Aswan
with No comments
Dear mama
Ku tuliskan surat ini dengan rasa rindu yang tidak sanggup diungkapkan para perindu kepada pujaannya, ku tuliskan dengan penuh cinta yang mengalahkan cinta romeo kepada juliet, ku tuliskan dengan perasaan sayang yang mengalahkan rasa sayang majnun kepada laila dan ku tuliskan disaat aku memilih untuk menyendiri, di tengah keramaian hanya untuk menikmati diam.
Ma, kau tahu wanita hebat itu apa?
Bukan tentang jabatan ia disebut hebat,...
Posted in Notes
Sunday, June 1, 2014
Posted by Wiwi Aswan
with 13 comments
Waktu menunjukkan pukul 1:45 dini hari saat ku tuliskan surat ini untukmu, ditengah perasaan rindu yang begitu sesak, ditengah uraian kata yang tak mampu kuucapakan menjadi sebuah kalimat, kuputuskan untuk menyapamu lewat sebuah surat. Tak banyak kata yang ingin ku rangkai untukmu, kau tahu mengapa? karena rasa rinduku telah mewakili setiap ungkapan yang tak pernah sampai untukmu.
Kamu...
Aku tak sedang ingin menanyakan kabar, karena aku sangat...
Posted in Diary
Wednesday, May 28, 2014
Posted by Wiwi Aswan
with 12 comments

Mei yang hampir usai, entah "serangan fajar" apa yang melandaku kali ini, akhirnya kuputuskan untuk membayar hutang tulisanku yang seharusnya sudah ku lunasi dua minggu lalu. "Oke fix" (Ala-ala wendy) berawal dari dua minggu yang lalu aku kembali bertemu dengan adik-adik di salah satu Sekolah Dasar yang ada di Makassar dalam rangka #Donasi2Jam...
Posted in Notes
Friday, February 21, 2014
Posted by Wiwi Aswan
with 18 comments
Ini bukan tentang rindu, tapi ini adalah sebuah janji di antara tetesan-tetesan hujan. Kamu pernah bertanya dan bercerita tentang wanitamu, tentang kisahmu yang membahagiakan. Tentang dia yang memelukmu di bawah rinai hujan tanpa adanya sekat, aku mendengarkan. Lain waktu, kamu datang dan (masih) bercerita tentang dia wanitamu tapi kali ini cerita berbeda yang kamu bawa, tentang dia yang pergi dan menjauh darimu demi sang pangeran. Matamu basah,...
Posted in Notes
Saturday, February 15, 2014
Posted by Wiwi Aswan
with 16 comments
Pada sebuah jarak kita menemukan tempat, seperti lebah yang menemukan bunga, atau pun harimau yang menemukan mangsanya. Malam tidak lagi pekat begitu katamu, panas tidak lagi menjadi penghalang ataupun hujan tidak lagi menyusahkan. Seperti waktu yang terus berganti kita pada akhirnya menemukan sebuah rumah untuk berteduh, tidak berbalik untuk saling merangkul, atau pun tidak tetap tinggal untuk saling menyakiti. Aku tak pernah memaksamu untuk berlari...
Posted in Diary
Posted by Wiwi Aswan
with 16 comments

Haiii februari apa kabar kamu?
Apakah kamu baik-baik saja?
Apakah harimu sebaik hari-hariku? atau justru sebaliknya.
Ahhh tak ada jawaban sebaik jawaban yang aku punya, februari bulanmu sangat menakjubkan untukku bagaimana tidak aku menemui banyak cinta dari setiap mereka yang ku temui di februariku. Bulan ini aku mulai dengan Praktek Kerja Lapangan...
Posted in Notes
Friday, January 10, 2014
Posted by Wiwi Aswan
with 16 comments
Aku tak pernah suka bercakap denganmu, hingga waktu memaksa kita untuk berjalan ke arah yang berbeda, alasannya sederhana karena aku terlalu malu bertatap wajah denganmu. Kamu mungkin tak pernah tahu kebiasaanku, hingga kamu pergi bersama angin tanpa meninggalkan jejak yang bisa aku kenang. Tetapi, kamu adalah bagian dari kisah yang tidak akan pernah terlupakan. Kepergian yang menyesakkan itu hanya meninggalkan sebuah ucapan "Rindu" yang tidak pernah...
Posted in Diary
Wednesday, January 8, 2014
Posted by Wiwi Aswan
with 6 comments
Harapan adalah jawaban ketika jarak adalah sebuah pertanyaan. Aku berbincang dengan embun, saat fajar malu-malu menampakkan wajah. Perbincangan hangat yang lebih banyak di dominasi oleh hening, ia seolah-olah bertanya tentang pengembaraanku denganmu, tentang perjalanan waktuku yang panjang hingga aku akhirnya kembali ke tempatku.
Aku bercerita tentangmu, tentang keoptimisanmu, tentang cintamu hingga tentang harapan yang tidak pernah kamu realisasikan...
Posted in Diary
Subscribe to:
Posts (Atom)