Sunday, December 28, 2014

Surat Kesekian

"Malam, ditengah sunyi ada rindu yang merasuk. Ada kenang yang menyesakkan" Malam ini, di bawah atap bumi kegundahan kembali datang menyiksa. Mempertanyakan segala yang bahkan mungkin saya sendiri tak paham apa jawabnya. Pertanyaan-pertanyaan sederhana yang mungkin ketika di tanyakan pada seseorang akan sangat terlihat mudah, tetapi ketika kita di minta untuk menjawabnya terasa amat sangat sulit. Pertanyaan yang dimulai dengan mengapa saya...

Friday, December 26, 2014

Semacam Rindu

"Sekalipun hati harus menanggung sayatan luka-luka kecil akibat kekecewaan" Semacam rindu, perasaan yang merasuk kala adzan memanggil untuk segera bersimpuh dihadapan NYA. Subuh tadi, ditengah dingin yang tak kunjung bisa aku kuasai, perasaan gelisah tanpa sebab merasuk merusak kenyamanan pagi yang seharusnya menyenangkan.  Semacam rindu, perasaan itu kembali mengingatkan pada memoar-memoar luka yang dipenuhi kekecewaan. Tentang kesetiaan...

Aku Tunggu Kamu Di Sini

"Karena rasa tidak pernah merasa benar-benar dimiliki. Sebab, segala yang terjadi karena Allah yang mengizini" Kota ini kembali memasuki musim penghujan, layaknya perindu yang akan kembali merindukan, layaknya malam yang menggantikan siang, dan layaknya hujan yang diumpamakan pembawa pesan rindu, izinkan aku kembali berucap selamat malam kamu, lelaki yang tak pernah lalai melupakan Tuhannya. Kabarmu, tak perlu aku pertanyakan. Sebab, postingan-postinganmu...

Thursday, December 25, 2014

Maafkan Aku Menyukaimu

Diantara malam yang semakin pekat, diantara hujan yang semakin tak bersahabat izinkan aku mengucap selamat malam padamu, lelaki sederhana yang amat suka melipat lengan bajunya. Di belahan mana pun kamu, ku harap kamu selalu dalam penjagaan NYA. Perihal waktu, rasanya delapan tahun bukanlah waktu yang amat singkat untuk memiliki rasa terhadapmu, tetapi bukanlah waktu yang teramat cepat pula, untuk menghapusmu dalam setiap catatan-catatan rindu yang...

Thursday, November 13, 2014

Jawaban Allah

Siang ini, ditengah rinai hujan yang membasahi kota ini aku mendapatkan sebuah kabar bahagia dari seseorang yang begitu istimewa. Dari seseorang yang mengajarkanku bagaimana arti kesabaran, bagaimana ikhlas itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk saling berdamai dan bagaimana yang baik itu belum tentulah tepat.  Kala itu dibulan september, tepat sehari sebelum kepulanganku ke tanah rantau aku dan dia pernah saling bercerita, tentang...

Saturday, September 13, 2014

Genggam Tanganku (Cukup) Kali ini

Malam semakin pekat, angin semakin berhembus dan aku masih terjaga dengan perasaan rindu yang luar biasa. Dear kamu... Lelaki berkumis tipis itu, apa yang kamu lakukan malam ini?  Adakah rindu menjalari hatimu? Seperti ia merasuk dengan sempurna menghancurkan pertahananku, atau kamu masih tetap sama tidak menyadari atau pura-pura tidak tahu bahwa ada hati yang sedang merindukanmu. Dear kamu... Lelaki yang tidak lain adalah adik dari...

Wednesday, July 9, 2014

Untuk Mama...

Dear mama Ku tuliskan surat ini dengan rasa rindu yang tidak sanggup diungkapkan para perindu kepada pujaannya, ku tuliskan dengan penuh cinta yang mengalahkan cinta romeo kepada juliet, ku tuliskan dengan perasaan sayang yang mengalahkan rasa sayang majnun kepada laila dan ku tuliskan disaat aku memilih untuk menyendiri, di tengah keramaian hanya untuk menikmati diam. Ma, kau tahu wanita hebat itu apa? Bukan tentang jabatan ia disebut hebat,...

Sunday, June 1, 2014

Surat Untuk Kamu

Waktu menunjukkan pukul 1:45 dini hari saat ku tuliskan surat ini untukmu, ditengah perasaan rindu yang begitu sesak, ditengah uraian kata yang tak mampu kuucapakan menjadi sebuah kalimat, kuputuskan untuk menyapamu lewat sebuah surat. Tak banyak kata yang ingin ku rangkai untukmu, kau tahu mengapa? karena rasa rinduku telah mewakili setiap ungkapan yang tak pernah sampai untukmu. Kamu... Aku tak sedang ingin menanyakan kabar, karena aku sangat...

Wednesday, May 28, 2014

Cita-Cita Untuk Kakak

Mei yang hampir usai, entah "serangan fajar" apa yang melandaku kali ini, akhirnya kuputuskan untuk membayar hutang tulisanku yang seharusnya sudah ku lunasi dua minggu lalu. "Oke fix" (Ala-ala wendy) berawal dari dua minggu yang lalu aku kembali bertemu dengan adik-adik di salah satu Sekolah Dasar yang ada di Makassar dalam rangka #Donasi2Jam...

Friday, February 21, 2014

Janji Tetesan Hujan

Ini bukan tentang rindu, tapi ini adalah sebuah janji di antara tetesan-tetesan hujan. Kamu pernah bertanya dan bercerita tentang wanitamu, tentang kisahmu yang membahagiakan. Tentang dia yang memelukmu di bawah rinai hujan tanpa adanya sekat, aku mendengarkan. Lain waktu, kamu datang dan (masih) bercerita tentang dia wanitamu tapi kali ini cerita berbeda yang kamu bawa, tentang dia yang pergi dan menjauh darimu demi sang pangeran. Matamu basah,...

Saturday, February 15, 2014

Menunggu

Pada sebuah jarak kita menemukan tempat, seperti lebah yang menemukan bunga, atau pun harimau yang menemukan mangsanya. Malam tidak lagi pekat begitu katamu, panas tidak lagi menjadi penghalang ataupun hujan tidak lagi menyusahkan. Seperti waktu yang terus berganti kita pada akhirnya menemukan sebuah rumah untuk berteduh, tidak berbalik untuk saling merangkul, atau pun tidak tetap tinggal untuk saling menyakiti. Aku tak pernah memaksamu untuk berlari...

Say It With Books

Haiii februari apa kabar kamu? Apakah kamu baik-baik saja? Apakah harimu sebaik hari-hariku? atau justru sebaliknya. Ahhh tak ada jawaban sebaik jawaban yang aku punya, februari bulanmu sangat menakjubkan untukku bagaimana tidak aku menemui banyak cinta dari setiap mereka yang ku temui di februariku. Bulan ini aku mulai dengan Praktek Kerja Lapangan...

Friday, January 10, 2014

Kenangan

Aku tak pernah suka bercakap denganmu, hingga waktu memaksa kita untuk berjalan ke arah yang berbeda, alasannya sederhana karena aku terlalu malu bertatap wajah denganmu. Kamu mungkin tak pernah tahu kebiasaanku, hingga kamu pergi bersama angin tanpa meninggalkan jejak yang bisa aku kenang. Tetapi, kamu adalah bagian dari kisah yang tidak akan pernah terlupakan. Kepergian yang menyesakkan itu hanya meninggalkan sebuah ucapan "Rindu" yang tidak pernah...

Wednesday, January 8, 2014

Jarak

Harapan adalah jawaban ketika jarak adalah sebuah pertanyaan. Aku berbincang dengan embun, saat fajar malu-malu menampakkan wajah. Perbincangan hangat yang lebih banyak di dominasi oleh hening, ia seolah-olah bertanya tentang pengembaraanku denganmu, tentang perjalanan waktuku yang panjang hingga aku akhirnya kembali ke tempatku. Aku bercerita tentangmu, tentang keoptimisanmu, tentang cintamu hingga tentang harapan yang tidak pernah kamu realisasikan...